Tuesday, November 13, 2018

Berita ekonomi

Di lansir dari KOMPAS


MEMAHAT BATU , MENATA HIDUP

Bagi warga di tepian sungai Pabelan, Gunung Merapi merupakan sumber dari kehidupan mereka. Batu-batu alam yang berasal dari muntahan erupsi dipahat dengan sedemikian rupa menjadi karya yang indah. Hal tersebut terus bertahan di tengah perubahan


Tak! Tak! Tak! Bunyi palu yang memukul batu, berteriak diantara lalu lalang kendaraan bermotor yang melewatinya dijalan raya Magelang-Yogyakarta, tepatnya berada di sekitar Muntilan dan Prumpung, Kabupaten Magelang,Jawa Tengah. Paluyang diayunkan oleh tangan tangan berotot menggerus kerasnya batu.

Di bawah atap seng Zainal Abidin. perajin batu nisan di Dusun Tangkilan, Pabelan, Mungkid, Magelang duduk diatas dingklik yang menghadap ke batu gunung sepanjang 160 centimeter, lebar 55 sentimeter , dan tinggi sekitar 50 sentimeter.

tangannya yang keriput tapi tetap berotot luwes menggerak gerakan juplik atau tatah.

dalam usianya yang terbilang sudah tua atau lanjut usia Zainal memerlukan waktu hingga sebulan untuk membuat sebuah nisan. berbeda saat dirinya masih muda Kijing atau nisan berukir motif bunga dapat diselesaikan selama 10 hari dengan kisaran harga 1,6 juta rupisah per nisan.

0 comments:

Post a Comment